Untaian Kata

Salam - salam

Assalamu'alaikum para pengunjung yang budiman....Semoga Blog ini bermanfaat

Selasa, 21 Desember 2010

Rahasia Menuju Bisnis yang Sukses Model Rasulullah SAW

SUKSES ALA RASULULLAH SAW


Ba'da tahmid dan sholawat kepada Rasulullah Sallahu'alaihi wassalama.

Sahabat, dalam hal apapun Rasulullah memang tidak ada duanya. Beliau selalu menjadi contoh dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah aspek bisnis yang digeluti beliau lebih lama dari masa Kenabiannya. Modal yang beliau miliki semenjak beliau kecil sampai beliau melakukan ekspansi keluar negeri dalam usia yang relatif muda adalah sebagai berikut.
BEKERJA = IBADAH, karena bekerja merupakan perintah dari Allah Subhanahu Wa ta'ala.
"Bekerjalah kamu maka Allah dan Para Malaikat serta orang-orang beriman Melihat pekerjaanmu."
JUJUR & DAPAT DIPERCAYA, karena kejujuran adalah modal yang sangat penting dalam hal apapun, terutama dalam hal bisnis. Bisnis yang tidak dilakukan dengan kejujuran, maka tidak mendatangkan keberkahan.
BERFIKIR VISIONER, KREATIF DAN SIAP MENGHADAPI PERUBAHAN, Berfikir Visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan atau Agen of change dalam dunia bisnis sangat diperlukan untuk mudah bersaing secara sehat dengan pihak luar. karena seorang pebisnis harus dapat melihat peluang ke depan seperti apa, agar dapat mengatisipasi perubahan zaman yang semakin pesat.

PERENCANAAN & MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS, seorang pebisnis harus memiliki goals yang jelas. agar bekerjanya fokus terhadap tujuan.

PERHATIAN TERHADAP KARYAWAN, Seorang atasan harus memiliki sifat peduli terhadap bawaan. karena dengan peduli terhadap mereka berarti telah menghargai hasil kerja mereka. bahkan Rasulullah SAW bersabda "Bayarlah upah mereka (buruh) sebelum keringat mereka kering" (Al-Hadits)
BEKERJA DENGAN CERDAS, seorang pebisnis tidak bisa hanya mengandalkan kerja keras, tetapi juga kerja keras. 
MENGEMBANGKAN SINERGISITAS. (Bekerja dengan team lebih baik daripada menjadi seorang super man. kalau kita bersinergi, pekerjaan akan semakin ringan. dan sukses bersama lebih baik dari pada sukses sendiri. oleh karena itu Rasulullah mengajarkan untuk membangun teamwork, agar terjalin kerjasama dengan baik.

BEKERJA DENGAN PENUH CINTA, semakin kita mencintai pekerjaan kita maka semakin mudah kita melakukan pekerjaan tersebut.
BERSYUKUR, Dengan bersyukur akan menambah nikmat dalam usaha yang sedang kita jalani,berapa pun yang kita dapat maka syukurilah.

BERDAMPAK MANFAAT BAGI ORANG LAIN. "Khairunnas anfauhum linnas, Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain"Setidak-tidaknya point-point tersebut di atas yang dapat kita kaji dari perilaku Rasulullah dalam mencapai kesuksesan dalam bisnisnya. Tidak diragukan lagi bahwa bisnis yang dikembangkan oleh Muhammad Rasulullah endingnya adalah kesuksesan, bagaimana tidak, meski beliau berlatar belakang bukan dari keluarga kaya dalam hal materi, bahkan beliau dilahirkan dalam keadaan yatim. Namun tidak demikian akhirnya, beliau awali karir bisnisnya dengan mengembalakan ternak milik orang lain, lalu melalui visi, perencanaan, serta kejujurannya beliau sampai mampu bersinergi dengan para investor besar, sehingga pengembang bisnis yang beliau jalankan sungguh luar biasa.

Patutlah kita mencotoh beliau dalam berperilaku bisnis, dan insya Allah kesuksesan akan menanti di depan.

Dan yang terpenting lagi adalah tidak lupa akan factor x, yaitu hubungan kita dengan sang Maha Pencipta, Sang Maha Pemelihara, karena keridlaan-Nya adalah kesuksesan terbesar bagi kehidupan kita.

Bersyukurlah atas segala yang kita raih, karena dengan bersyukur Allah akan melipatgandakan hasil yang kita raih, hindarilah dari kekufuran atas nikmat yang telah Allah berikan, semakin kita kufur, semakin jauh pula kita dari limpahan rahmat Allah. Wallahu'alam
diposting dari berbagai sumber.
Selengkapnya...

Minggu, 05 Desember 2010

Selengkapnya...

Bersikap Obyektif terhadap Bisnis MLM

Bisnis Dengan Sistem MLM

Oleh: Tim dakwatuna.com


dakwatuna.com – Semua bisnis termasuk yang menggunakan sistem MLM
dalam literatur syariah Islam pada dasarnya termasuk kategori muamalah
yang dibahas dalam bab Al-Muyu’ (Jual-beli). Hukum asalnya boleh.
Berdasarkan kaidah fiqih (al-ashu fil asy-ya’ al-ibahah; hukum asal
segala sesuatu -termasuk muamalah- adalah boleh) selama bisnis
tersebut bebas dari unsur-unsur haram seperti riba (sistem bunga),
gharar (tipuan), dharar (bahaya) dan jahalah (ketidakjelasan), zhulm
(merugikan hak orang lain). Selain itu, barang atau jasa yang
dibisniskan adalah halal. (Al-Baqarah: 29, Al-A’raf: 32, Al-An’am:
145, 151, lihat: Al-Burnu, Al-Wajiz fi Idhah Qawa’id Al-Fiqh, hal.
191, 197, Asy-Syaukani, Irsyadul Fuhul, hal. 286, As-Suyuthi,
Al-Asybah wan Nadzair, hal.60)Allah swt. berfirman, “Allah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al-Baqarah: 275),
“Tolong menolonglah atas kebaikan dan takwa dan jangan tolong menolong
atas dosa dan permusuhan.” (Al-Maidah: 2) Sabda Rasulullah saw,
“Perdagangan itu atas dasar sama-sama ridha.” (H.R. Al-Baihaqi dan
Ibnu Majah), “Umat Islam terikat dengan persyaratan yang mereka
buka.”(H.R. Ahmad, Abu Daud, Hakim) Persoalan bisnis MLM yang ditanyakan hukum halal-haram maupun status
syubhatnya tidak bisa dipukul rata. Tidak dapat ditentukan oleh masuk
tidaknya perusahaan itu dalam keanggotaan APLI (Asosiasi Penjual
Langsung Indonesia), juga tidak dapat dimonopoli oleh pengakuan
sepihak sebagai perusahaan MLM Syariah atau bukan. Melainkan,
tergantung sejauh mana prakteknya setelah dikaji dan dinilai sesuai
syariah. Menurut catatan APLI, saat ini terdapat sekitar 200-an
perusahaan yang menggunakan sistem MLM dan masing-masing memiliki
karakteristik, spesifikasi, pola, sistem dan model tersendiri.
Sehingga, untuk menilai satu per satu perusahaan MLM sangat sulit
sekali.

Sejak masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 80-an, jaringan bisnis
Penjualan Langsung (Direct Selling) MLM terus marak dan subur
menjamur. Model bisnis ini pun kian berkembang setelah adanya badai
krisis moneter dan ekonomi. Pemain yang terjun di dunia MLM
memanfaatkan momentum dan situasi krisis untuk menawarkan solusi
bisnis bagi pemain asing maupun lokal. Yang sering disebut masyarakat
misalnya CNI, Amway, Avon, Tupperware, Sun Chlorella, DXN dan Propolis
Gold serta yang berlabel syariah atau Islam. Meskipun sampai saat ini,
Dewan Syariah Nasional – MUI baru menyiapkan sistem, mekanisme dan
kriteria untuk penerbitan sertifikasi bisnis syariah termasuk MLM,
yaitu seperti Ahad Net, Kamyabi-Net, Persada Network dan lain-lain.

Praktek bisnis MLM banyak diminati kalangan di antaranya karena jumlah
penduduk Indonesia yang sangat besar mencapai 200 juta jiwa.
Bayangkan, kalau rata-rata minimal belanja per bulan Rp 10 ribu per
jiwa, akan terjadi transaksi dan perputaran uang sejumlah Rp.2 trilyun
per bulan.

Bisnis MLM ini dalam kajian fikih kontemporer dapat ditinjau dari dua
aspek: produk barang atau jasa yang dijual dan cara atau sistem
penjualannya (selling/ marketing). Mengenai produk barang yang dijual,
apakah halal atau haram tergantung kandungannya. Apakah terdapat
sesuatu yang diharamkan Allah menurut kesepakatan (ijma’) ulama atau
tidak, begitu pula jasa yang dijual. Unsur babi, khamr, bangkai,
darah, perzinaan, kemaksiatan, perjudian, contohnya. Lebih mudahnya
sebagian produk barang dapat dirujuk pada sertifikasi halal dari
LP-POM MUI, meskipun produk yang belum disertifikasi halal juga belum
tentu haram tergantung pada kandungannya.

Perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan sistem MLM tidak hanya
sekedar menjalankan penjualan produk barang. Melainkan juga, produk
jasa. Yaitu, jasa marketing yang berlevel-level (bertingkat-tingkat)
dengan imbalan berupa marketing fee, bonus dan sebagainya tergantung
level, prestasi penjualan dan status keanggotaan distributor. Jasa
perantara penjualan ini (makelar) dalam terminologi fikih disebut
“Samsarah/simsar”. Maksudnya, perantara perdagangan (orang yang
menjualkan barang atau mencarikan pembeli) atau perantara antara
penjual dan pembeli untuk memudahkan jual beli. (Sayyid Sabiq, Fiqh
As-Sunnah, vol. III/159)

Kemunculan trend MLM memang sangat menguntungkan pengusaha. Terutama,
pada penghematan biaya (minimizing cots) iklan, promosi dan lainnya.
Di samping menguntungkan para distributor sebagai simsar
(makelar/broker/mitrakerja/agen/distributor) yang ingin bekerja secara
mandiri dan bebas.

Pekerjaan samsarah/simsar berupa makelar, distributor, agen dan
sebagainya, dalam fikih Islam termasuk akad ijarah. Yaitu, transaksi
memanfaatkan jasa orang dengan imbalan. Pada dasarnya, para ulama
seperti Ibnu ‘Abbas, Imam Bukhari, Ibnu Sirin, ‘Atha, Ibrahim,
memandang boleh jasa ini. (Fiqh As-Sunnah, III/159). Namun, untuk
sahnya pekerjaan makelar ini harus memenuhi beberapa syarat di samping
persyaratan di atas. Syarat-syarat tersebut antara lain: 1. Perjanjian
jelas kedua belah pihak (QS. An-Nisa: 29) 2. Obyek akad bisa diketahui
manfaatnya secara nyata dan dapat diserahkan. 3. Obyek akad bukan
hal-hal yang maksiat atau haram.

Distributor dan perusahaan harus jujur, ikhlas, transparan, tidak
menipu dan tidak menjalankan bisnis yang haram dan syubhat (yang tidak
jelas halal/haramnya). Distributor dalam hal ini berhak menerima
imbalan setelah berhasil memenuhi akadnya. Sedangkan pihak perusahaan
yang menggunakan jasa marketing harus segera memberikan imbalan para
distributor dan tidak boleh menghanguskan atau menghilangkannya (QS.
Al-A’raf: 85). Ini sesuai dengan hadits Nabi: “Berilah para pekerja
itu upahnya sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Majah, Abu Ya’la
dan Tabrani). Tiga orang yang menjadi musuh Rasulullah di hari kiamat
di antaranya, “Seseorang yang memakai jasa orang, kemudian menunaikan
tugas pekerjaannya tetapi orang itu tidak menepati pembayaran
upahnya.” (HR. Bukhari)

Jumlah upah atau imbalan jasa yang harus diberikan kepada makelar atau
distributor adalah menurut perjanjian, sesuai dengan firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad
(perjanjian-perjanjian) itu.” (QS. Al-Maidah:1) dan juga hadits Nabi:
“Orang-orang Islam itu terikat dengan perjanjian-perjanjian mereka.”
(HR.Ahmad, Abu Dawud, Hakim dari Abu Hurairah). Bila terdapat unsur
dzulm (kezaliman) dalam pemenuhan hak dan kewajiban, seperti seseorang
yang belum mendapatkan target dalam batas waktu tertentu maka ia tidak
mendapat imbalan yang sesuai dengan kerja yang telah ia lakukan, maka
bisnis MLM tersebut tidak benar.

Dalam menjalankan bisnis dengan sistem MLM, perlu mewaspadai dampak
negatif psikologis yang mungkin timbul sehingga membahayakan
keperibadian. Ini seperti dilansir Dewan Syari’ah Partai Keadilan
melalui fatwa No.02/K/DS-PK/VI/11419, di antaranya: obsesi yang
berlebihan untuk mencapai target penjualan tertentu karena terpacu
oleh sistem ini, suasana tidak kondusif yang kadang mengarah pada pola
hidup hedonis ketika mengadakan acara rapat dan pertemuan bisnis,
banyak yang keluar dari tugas dan pekerjaan tetapnya karena terobsesi
akan mendapat harta yang banyak dengan waktu singkat, sistem ini akan
memperlakukan seseorang (mitranya) berdasarkan target-target penjualan
kuantitatif material yang mereka capai yang pada akhirnya dapat
mengkondisikan seseorang berjiwa materialis dan melupakan tujuan
asasinya untuk dekat kepada Allah di dunia dan akhirat. (QS.
Al-Qashash: 77 dan Al-Muthaffifin: 26)

The Islamic Food and Nutrition of America (IFANCA) telah mengeluarkan
edaran tentang produk MLM halal dan dibenarkan oleh agama yang diteken
langsung oleh M. Munir Chaudry, Ph.D, selaku Presiden IFANCA. Dalam
edarannya, IFANCA mengingatkan umat Islam untuk meneliti dahulu
kehalalan suatu bisnis MLM sebelum bergabung ataupun menggunakannya.
Yaitu, dengan mengkaji aspek:

1. Marketing Plan-nya, apakah ada unsur skema piramida atau tidak.
Kalau ada unsur piramida yaitu distributor yang lebih duluan masuk
selalu diuntungkan dengan mengurangi hak distributor belakangan
sehingga merugikan down line di bawahnya, maka hukumnya haram.

2. Apakah perusahaan MLM, memiliki track record positif dan baik.
Ataukah tiba-tiba muncul dan misterius, apalagi yang banyak
kontroversinya.

3. Apakah produknya mengandung zat-zat haram ataukah tidak, dan
apakah produknya memiliki jaminan untuk dikembalikan atau tidak.

4. Apabila perusahaan lebih menekankan aspek targeting penghimpunan
dana dan menganggap bahwa produk tidak penting atau hanya sebagai
kedok, apalagi uang pendaftarannya cukup besar nilainya, maka patut
dicurigai sebagai arisan berantai (money game) yang menyerupai judi.

5. Apakah perusahaan MLM menjanjikan kaya mendadak tanpa bekerja
ataukah tidak demikian.

Selain kriteria penilaian di atas perlu diperhatikan pula hal-hal berikut:

1. Transparansi penjualan dan pembagian bonus serta komisi
penjualan, disamping pembukuan yang menyangkut perpajakan dan
perkembangan networking atau jaringan dan level, melalui laporan
otomatis secara periodik.

2. Penegasan motif dan tujuan bisnis MLM sebagai sarana penjualan
langsung produk barang ataupun jasa yang bermanfaat, dan bukan
permainan uang.

3. Meyakinkan kehalalan produk yang menjadi objek transaksi riil
(underlying transaction) dan tidak mendorong kepada kehidupan boros,
hedonis, dan membahayakan eksistensi produk muslim maupun lokal.

4. Tidak adanya excesive mark up (ghubn fakhisy) atas harga produk
yang dijualbelikan di atas covering biaya promosi dan marketing
konvensional.

5. Harga barang dan bonus (komisi) penjualan diketahui secara jelas
sejak awal dan dipastikan kebenarannya saat transaksi.

6. Tidak adanya eksploitasi pada jenjang manapun antar distributor
ataupun antara produsen dan distributor, terutama dalam pembagian
bonus yang merupakan cerminan hasil usaha masing-masing anggota.

Mengenai beberapa bisnis yang memakai sistem MLM atau hanya berkedok
MLM yang masih meragukan (syubhat) ataupun yang sudah jelas ketahuan
tidak sehatnya bisnis tersebut baik dari segi kehalalan produknya,
sistem marketing fee, legalitas formal, pertanggung jawaban, tidak
terbebasnya dari unsur-unsur haram seperti; riba (permainan bunga
ataupun penggandaan uang), dzulm dan ghoror (merugikan nasabah dengan
money game), maysir (perjudian), seperti kasus New Era 21, BMA, Solusi
Centre, PT BUS (Republika, 25/7/1999, Adil, No.42 21-27 Juli 1999)
sebaiknya ditinggalkan mengingat pesan Rasulullah saw: “Janganlah
kalian membuat bahaya pada diri sendiri dan orang lain.” (HR. Ibnu
Majah dan Daruquthni), “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang
haram itu jelas dan di antara keduanya ada hal-hal yang syubhat di
mana sebagian besar manusia tidak tahu. Barangsiapa menjaga dari
syubhat maka telah menjaga agama dan kehormatannya dan barangsiapa
yang jatuh pada syubhat berarti telah jatuh pada yang haram.” (H.R.
Bukhari dan Muslim). Dan sebagaimana pesan Ali bin Abi Thalib ra,
“Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan untuk melakukan pada sesuatu
yang tidak meragukan.” (H.R. Tirmidzi dan Nasai)

Dengan demikian, seluruh masyarakat, khususnya stakeholders, para
praktisi bisnis ini, para prospek dan pemerhati yang telah menyimak
presentasi sistem MLM perlu secara objektif, mandiri dan proaktif
mempelajari batasan-batasan umum syariah sebagai panduan dan dasar
penilaian kesesuaian ataupun pelanggaran syariah demi memastikan
kehalalan masing-masing perusahaan MLM sebagaimana dijelaskan di atas.

http://www.dakwatuna.com/2006/bisnis-dengan-sistem-mlm/
Selengkapnya...

Rabu, 24 November 2010

Resepsi Pernikahan Yang Ideal

Resepsi pernikahan atau walimah merupakan tradisi yang telah diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya. Perintah untuk menggelar waliwah disampaikan Nabi Muhammad SAW ketika putrinya, Fatimah RA dipinang Ali bin Abi Thalib RA. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya pada perkawinan harus diadakan walimah". Di era sekarang ini, resepsi pernikahan diselenggarakan umat Muslim dengan beragam cara. Ada yang menggelar walimah secara sederhana di rumah dan ada pula yang melakukan walimah di gedung bahkan hingga di hotel berbitang lima yang menghabiskan dana sampai puluhan miliar rupiah.

Agar sebuah walimah atau resepsi pernikahan tak terjerembab ke dalam perkara yang dilarang, ajaran Islam telah menetapkan adab dalam menyelenggarakan walimah. Syekh Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Mausuu'atul Aadaab al-Islaamiyyah, mengungkapkan, adab atau tata cara walimah atau resepsi pernikahan berdasarkan syariat Islam.

Pertama, kata Syekh as-Sayyid Nada, hendaknya sebuah walimah diselenggarakan dengan niat yang benar. "Niatkan walimah itu sebagai sunah Rasulullah SAW dan memberi makan orang-orang," tutur nya. Sesuatu yang diniatkan dengan baik akan menjadi amal saleh. Sehingga, harta yang dibelanjakan dan waktu yang diluangkan akan diganti dengan pahala.

Kedua, membuat dan menyediakan hidangan yang sesuai dengan kemampuan. Menurut Syekh as Sayyid Nada, seoarng tuan rumah tak perlu memberatkan diri di luar batas kemampuannya untuk menyediakan hidangan bagi para undangan. Kesederhanaan dalam menyelenggarakan walimah telah dicontohkan Rasulullah SAW.

Ketika memiliki rezeki, Rasulullah SAW menyembelih kambing sebagai sumber hidangan. Namun, saat tak memiliki apa-apa, walimah pun digelar sesuai kemampuan. Semua contoh berwalimah sesuai kemampuan itu dijelaskan dalam hadis.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah SAW mengadakan walimah untuk Zainab, yang tidak pernah diadakan untuk istri-istri beliau lainnya, dan beliau menyembelih seekor kambing." Namun, saat mengadakan walimah dengan Shafiyyah binti Huyay RA, Rasulullah SAW tak menyembelih apapun. Menurut Anas RA, Nabi SAW pernah menginap tiga hari di suatu tempat antara Khabir dan Madinah untuk menyelenggarakan perkawinan dengan Shafiyah.

Rasulullah SAW lalu mengundang kaum Muslimin untuk menghadiri walimahnya. Dalam walimah itu para undangan tak disuguhi roti maupun daging. Hidangan yang disajikan bagi para tamu undangan hanyalah kurma kering, gandum dan minyak samin. Hal ini dijarkan Rasullah untuk menghindarkan umat Islam terjerat dari utang, karena memaksakan diri mengadakan walimah di luar batas kemampuan.

Ketiga, seorang Muslim yang mengadakan walimah hendaknya mengundang karib kerabat, tetangga dan rekan-rekan seagama. Menurut Syekh as-Sayyid Nada, mengundang karib kerabat dalam acara walimah akan mempererat tali silaturahim. Sedangkan, mengundang tetangga dapat mendatangkan kebaikan. "Selain itu, mengundang rekanrekan seagama akan melanggengkan kasih sayang dan menambah rasa cinta," papar ulama terkemuka itu.

Keempat, Rasulullah SAW mengingatkan agar seorang Muslim tak hanya mengundang orang-orang kaya saja. Nabi menekankan agar saat walimah orang miskin pun harus diundang. Syekh as-Sayyid Nada, menuturkan, meninggalkan atau melupakan orang miskin dari sebuah walimah bukanlah ajaran Islam. Mengabaikan orang-orang miskin, kata dia, dapat mematahkan hati mereka. Sehingga, mereka yang mengadakan walimah namun mengabaikan orang miskin dicap Islam sebagai orang-orang yang sombong.

Bahkan, hidangan walimah yang mengabaikan orang fakir dan miskin disebut Nabi SAW sebagai makanan paling buruk. Rasulullah SAW bersabda, "Seburuk-buruknya hidangan adalah makanan walimah, yang diundang untuk menghadirinya hanyalah orang-orang kaya, sedangkan orang-orang fakir tidak diundang..." (HR Bukhari-Muslim).

Kelima, Rasulullah mengajarkan agar sebuah acara walimah tak diselenggarakan secara berlebih-lebihan. Dalam Alquran surat al-A'raaf, Allah SWT berfirman, "... Dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." Saat ini, kata Syekh as-Sayyid Nada, begitu banyak orang yang menggelar walimah secara berlebih-lebihan.

Bahkan ada yang menggelar walimah sampai menghabiskan uang berpuluh bahkan ratusan miliar rupiah. "Berbangga-bangga dan pamer di hadapan manusia untuk menjaga kedudukan dan gengsi, merupakan bentuk mengkufuri nikmat Allah SWT," paparnya. Alangkah baiknya, jika kelebihan itu diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Keenam, sebuah acara walimah tak boleh berisi perkara munkar. Menurut dia, jika undangan sebuah walimah berisi perkara-perkara munkar, maka wajib bagi yang diundang untuk tidak menghadirinya. Ketujuh, wajib mendatangi undangan bagi yang diundang. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian diundang ke walimah, hendaklah ia mendatanginya." (HR Bukhari dan Muslim). Begitulah, Islam mengajarkan adab walimah.

Diposting dari : Republika Online
Selengkapnya...

Minggu, 14 November 2010

Polusi Network Business?

Polusi Network Business?
Network marketing memang bisnis yang sangat unik, karena bisnis ini bisa memberikan kesempatan keberhasilan kepada semua orang tanpa memperhatikan latar belakang. inilah yang akhirnya banyak mengakibatkan salah persepsi. sehingga berbondong-bondong orang bergabung di bisnis ini dan karena dari awal di dalam pola pikir (mindset) mereka tertanam bahwa semua orang pasti bisa, maka tidak usah belajar bisnisnya, tak perlu berpengalaman, tak perlu menjadi profesional, dan lain sebagainya, yang terpenting adalah mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk bergabung, pasti bisa sukses. Pola pikir inilah yang akhirnya bisa membunuh bisnis orang itu sendiri dalam kurun waktu kurang lebih dari 6 bulan semenjak orang tersebut menjalankan usaha ini. Salah persepsi inilah yang membuat 95% orang yang bergabung di network marketing tidak memiliki pondasi teknik berbisnis yang efektif ataupun mampu mempraktekan bisnis secara bagus dan profesional.

Perlu diketahui, konsep teknik penjualan (marketing) selalu berubah seiring perubahan jaman, sehingga teknik penjualan di tahun 1984 tidak akan bisa bekerja efektif saat ini. Network marketing tidak seharusnya menjadi susah, menggunakan teknik yang salah itulah yang membuat bisnis ini menjadi susah.

Beberapa Prinsip yang salah yang telah di gembor-gemborkan para networker, termasuk saya dulu adalah
1# : Setiap orang adalah Prospek Anda!,
Pernyataan di atas hampir sama dengan “setiap orang menginginkan bisnis ini, hanya saja mereka belum tahu!
Ada sebuah artikel network marketing yang menyatakan bahwa ” Anda percaya saja jika setiap orang adalah prospek anda”
Penulis artikel percaya bahwa dengan banyak praktek, ketika ada masalah biarkan saja.
Justru, karena kebohongan inilah, orang menjadi salah penafsiran dengan berbicara ke setiap orang yang dijumpai. dan akhirnya setiap orang mencoba teknik ini sebagai teknik perekrutan yang efektif, melakukan prospek ke pelayan toko, pekerja pompa Bensin, orang yang lalu lalang di mal-mal,tukang pos yang lagi ngantar surat, dan lain-lain.
Cara-cara ini telah merusak reputasi industri ini sehingga terlalu sulit untuk diperbaiki. keadaan inilah yang merusak image profesionalisme usaha ini dan parahnya malah membuat para networker semakin sulit untuk mensponsori orang baru

Satu pelajaran penting yang bisa di ambil adalah tidak setiap orang menginginkan memiliki usaha sendiri, kontras dengan apa yang sering kita bicarakan, karena aktualnya ada juga sebagian orang yang memang 100% mencurahkan hidupnya sebagai pekerja dan sama sekali tidak ada keinginan untuk merubah keadaannya tersebut.
Ada sebagian orang begitu mencintai pekerjaannya walau apapun yang akan terjadi dengan kehidupan financialnya dan dia tetap suka dengan kondisi tersebut.
Bahkan ada juga orang yang begitu antipati terhadap network marketing dan sama sekali tidak mau mendengar sedikitpun tentang hal-hal yang menyangkut network marketing di dalam hidupnya, ada sebagian orang yang beranggapan banyak uang akan semakin menambah masalah dalam hidupnya, ada juga sebagian orang yang sudah memiliki cukup uang dan tidak lagi menginginkan yang lain, ada sebagian orang yang memang tidak mau memikirkan hal duniawi lagi.

Tidak mengapa, Anda tidak perlu pusing memikirkan kenapa mereka bisa seperti itu.


Apapun masalahnya, anda tidak perlu mendorong mereka untuk bergabung di bisnis ini. Karena hal itu hanya akan membuang waktu dan tenaga anda saja.
Jadi perhatikan ini baik-baik:
Tidak ada seorangpun yang akan membeli waktu anda sampai mereka betul-betul menunjukkan ketertarikan dengan apa yang anda tawarkan dan akhirnya mereka mau menanyakan lebih banyak informasi kepada anda.
Saya tidak perduli betapa bagusnya anda memandang tinggi SP seseorang (SP=Skala Prioritas) bahkan anda membayangkan andaikan saja dia mau menjalankan bisnis ini bersama dengan anda.
Hal itu saja tidak akan cukup untuk membuat seseorang bisa mengawali bisnisnya, sampai mereka sendiri mau untuk keluar sendiri guna mencari informasi bagaimana menjalankan bisnis ini. Jika anda bertemu dengan orang seperti ini, merekai ini hanyalah sekedar penonton, bukan pemain dalam sebuah permainan.

Yakinlah, seseorang yang memiliki people skill (kepandaian untuk berhubungan dengan orang lain) bukan berarti dia adalah prospek yang bagus untuk anda.

ketika seseorang sudah mempercayai sesuatu, perlu waktu tahunan untuk merubahnya. jadi hanya membuang waktu anda saja untuk meyakinkan seseorang yang tidak sependapat dengan anda agar bisa sepaham dengan anda.

Sebagai business owner, pekerjaan anda bukan untuk merubah setiap orang. Tetapi pekerjaan anda adalah bagaimana supaya bisa memperoleh secara hasil maksimal dari waktu dan usaha yang sudah anda keluarkan.
Terus kalau begitu kita khan mesti bicara bisnis ini dengan setiap orang di setiap kesempatan dong?

Ya, ketika anda melakukannya, itu akan menghasilkan beberapa efek;

Pertama, image bisnis ini akan menjadi nomor dua. kedua, pandangan orang-orang baru yang sudah anda kenalkan kepada bisnis ini akan menganggap bahwa bisnis ini menuntut mereka pada saat sudah bergabung kalau mau sukses harus rela mengejar-ngejar orang asing yang belum di kenal juga untuk bergabung seperti saat mereka diprospek.

Kira-kira siapa yang mau dengan hal seperti ini? otomatis makin sedikitlah peluang anda untuk mendapatkan orang baru.

Anda mesti ketahui, taktik marketing seperti ini tidak profesional, siapa yang akan mau menjalankan bisnis seperti itu?

Contohnya

Apakah seorang dokter gigi akan pergi berkeliling untuk prospek setiap orang yang ditemuinya? Sambil bertanya “Apakah anda memiliki masalah gigi untuk bisa saya periksa?” meskipun pastinya akan ada yang mau periksa, tetapi mereka bisa saja tidak serius saat menjalaninya.

kenapa? karena siapa yang pertama menemukan itu terpenting.
artinya selama proses menemukan, anda telah mengalami kegagalan.
kenapa mesti menghabiskan energi dan waktu anda dengan orang-orang yang berbeda pandangan dan mengacuhkan kesempatan yang anda tawarkan?
kenapa anda tidak memikirkan jutaan orang yang sesungguhnya sedang menginginkan untuk memulai bisnis ini?
seseorang yang akan menjadi perhatian anda adalah seseorang yang punya inisiatif dan mau berusaha untuk mencari tahu bagaimana melakukan bisnis ini dengan benar. mereka inilah prospek bisnis anda.

Terus bagaimana caranya untuk mendapatkan mereka ini?

Lakukanlah proses prospekting yang benar, jalin hubungan dengan orang-orang baru. Prospecting tidaklah sama dengan prospek.

Jadi bedakanlah proses prospecting anda dengan proses prospek anda.

Bukankah sungguh menyenangkan bagi anda apabila anda berkenalan dengan orang baru tanpa terbebani oleh masalah bisnis, tapi murni hanya untuk menjalin hubungan (konsep prospecting).

Bagaimana caranya? Baca buku saya sampai selesai di www.netm.wordpress.com, saya kupas lebih detail semua kesalahan para networker dunia termasuk di Indonesia (termasuk saya juga) di dalam buku tersebut. Gratis untuk anda.
Prinsip-prinsip berikutnya dapatkan segera di buku saya.

Intinya,

Belajarlah dari kesalahan diri anda sendiri untuk perbaikan masa depan anda.

Belajar dari kesalahan orang lain lebih berharga dibanding anda melakukan kesalahan yang sama.

Sukses dahsyat !
Diposting dari :http://bisnisaset.wordpress.com/2009/03/31/polusi-network-business/
Selengkapnya...

Doa dan Zikir untuk Bangsa

Doa dan Zikir untuk Bangsa di Masjid Istiqlal
Minggu, 14/11/2010 11:07 WIB | email | print | share

Sejak pukul 10 pagi, Umat Islam Jabodetabek mulai memadati Masjid Istiqlal. Mereka hadir dalam rangka menyemarakkan acara Doa dan Zikir untuk Bangsa. Walau acara baru dimulai Zuhur, antusias pengunjung terlihat ketika ruangan dalam Masjid terbesar di Indonesia ini mulai terisi jamaah: pria, wanita, dan anak-anak yang sebagian besar mengenakan busana warna putih.


Sejumlah spanduk besar sudah dipasang panitia sejak pagi tadi. Acara Doa dan Zikir untuk Bangsa ini diselenggarakan atas kerjasama sejumlah partai politik dan ormas Islam.

Beberapa partai politik tersebut adalah PKS, PPP, Demokrat, Golkar, PAN, dan PKB. Sementara ormas Islam ikut menyemarakkan antara lain, NU, Muhammadiyah, Ikadi, Majelis Rasulullah saw, Forsimta, dan Az-Zikra.

Direncanakan, acara zikir akbar ini akan dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham yang juga pimpinan Az-Zikra. Para pimpinan partai politik dan ormas Islam pun direncanakan akan hadir dan mengisi acara tersebut.

Acara Doa dan Zikir untuk Bangsa ini dimaksudkan untuk mengajak umat Islam Indonesia melakukan muhasabah nasional. Hal ini berkaitan dengan bencana yang bertubi-tubi menimpa bangsa Indonesia. mnh.
diposting dari : www.eramuslim.com
Selengkapnya...

Rabu, 10 November 2010

Benarkah Menkominfo Seorang Malaikat????


Isu menarik yang diangkat oleh berbagai media tentang Pa Tifatul bersalaman dengan Istri Obama. Media mengangkat, berbagai opini dari masyarakat yang beragam. Ada yang mendukung, dan juga ada yang mengecap sikap Menteri Komunikasi tersebut. Bagi yang menghujat, ya sah-sah saja sih. karena setiap orang boleh berkomentar apapun di negara ini, apalagi beliau salah satu usungan dari parta dakwah yang berjargon "Bersih dan Peduli".
Dalam sebuah media swasta juga disebutkan bahwa pasalnya Tifatul yang tidak pernah bersalaman dengan lawan jenis atau bukan muhrimnya, terlihat salaman dengan istri presiden Amerika Serikat (AS) Michele Obama. Ini menjadi sorotan orang karena beliau adalah salah satu orang yang pernah menjabat di salah satu Partai Keadilan Sejahtera. Yang namanya PKS kayaknya orang yang tidak boleh salah atau orang yang tidak boleh berbuat dosa. Padahal Menkominfo bukan seoarang Malaikat, beliau juga seorang manusia sama seperti kita. Padahal masih banyak ustadz atau ulama di luar sana yang mungkin pernah melakukan hal yang sama dengan beliau. 
Lebih baik kita sebagai sesama muslim, apalagi beliau adalah saudara kita, wajib hukumnya kita menjaga 'aib saudara kita. Dan kita boleh menegurnya, karena beliau juga seorang manusia bukan malaikat. dalam Al-Qur'an dijelaskan Watawaashoubil haqqi wa tawaaashobisshobri, yang artinya saling menasehati dalam kebaikan dan saling menasehati dengan kesabaran. Semoga Allah menutupi 'aib kita semua fi dunia wal aakhirah. Wallahu'alam Bishoab
Salam : Abu Akmal dari berbagai sumber
Selengkapnya...

Jumat, 22 Oktober 2010

Hidayah Dicari atau Ditunggu ????

INDAHNYA HIDAYAH ALLAH
Kemarin, saya mendapat cerita dari seorang sahabat saya yang hampir mengalami kematian, dan Allah memberikan kesempatan buatnya. singkatnya "Nyawa saya hapir naik ke atas dan sakitnya luar biasa." ujarnya serius. dulu saya tidak pernah sholat, bahkan benci mendengar pengajian. ya aku senangi adalah obat, ngeroko, nongkrong dan bahkan baca majalah2 porno. semenjak kejadian itu, ujarnya aku jadi lebih takut dengan Allah, aku jadi rajin sholat, dan aku mulai mengenal siapa itu Rasullah dan sahabat-sahabatnya.mendengar azan pun rasanya aku merinding dibuatnya.
Sahabat itulah sedikit cerita dari sekian banyak orang yang dirahmati Allah melalui cara yang berbeda-beda. selamat berusa mencari hidayah Allah dan jangan pernah putus asa dari rahmatnya.
Dalam Tafsir Munir karya Dr. Wahbah Az Zuhaily, hidayah ada lima macam. Adapun kelima hidayah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hidayah ilhami. Hidayah ini adalah fitrah yang Allah SWT berikan kepada semua makhluk ciptan-Nya. Dalam bahasa kita, hidayah ilhami ini adalah insting, yang merupakan tingkat inteligensi paling rendah.Contohnya, Allah SWT memberikan hidayah ilhami kepada lebah yang suka hinggap di bunga untuk mengambil saripatinya, atau seorang bayi yang lapar diberi hidayah ilhami oleh Allah SWT untuk menangis dan merengek-rengek pada ibunya agar diberi ASI.

2.Kedua, hidayah hawasi. Hidayah hawasi adalah hidayah yang membuat makhluk Allah SWT mampu merespon suatu peristiwa dengan respon yang sesuai. Contohnya adalah, ketika manusia mendapatkan kebahagiaan maka ia akan senang dan jika mendapatkan musibah maka ia akan sedih. Dalam istilah kita, hidayah hawasi ini adalah kemampuan inderawi. 3.Ketiga, hidayah aqli (akal). Hidayah akal adalah hidayah yang diberikan khusus pada manusia yang membuatnya bisa berfikir untuk menemukan ilmu dan sekaligus merespon peristiwa dalam kehidupannya dengan respon yang bermanfaat bagi dirinya. Hidayah akal akan bisa kita miliki manakala kita selalu mengambil pelajaran dari segala sesuatu, segala peristiwa, dan seluruh pengalaman hidup kita ataupun orang lain.

4.Hidayah dien (agama). Hidayah agama adalah sebuah panduan ilahiyah yang membuat manusia mampu membedakan antara yang hak dan yang batil, antara yang baik dan yang buruk. Hidayah agama ini merupakan standard operating procedure (SOP) untuk menjalani kehidupan. Tentunya yang membuatnya adalah yang Maha segala-galanya, yang menciptakan manusia itu sendiri, yaitu Allah SWT. Karena yang Allah SWT tentukan, pastilah itu yang terbaik.

5 Hidayah taufiq. Hidayah taufiq adalah adalah hidayah yang membuat manusia hanya akan menjadikan agama sebagai panduan hidup dalam menjalani kehidupannya. Hidayah taufiq ibarat benih yang Allah SWT semaikan di hati yang tidak hanya bersih dari segala hama penyakit, tetapi juga subur dengan tetesan robbani.

Hidayah Allah SWT memerlukan perjuangan untuk mendapatkannya. Semakin besar perjuangan dan kesungguhan kita, maka insya Allah kita akan semakin mudah mendapatkannya, karena semuanya tergantung kepada usaha kita. Hidayah Allah SWT ibarat sinar matahari yang menyinari seluruh alam ini, dan kita adalah penerima sinar tersebut. Jika kita membuka diri dengan hati yang bersih maka kita akan mudah untuk mendapatkan sinar hidayah Allah SWT. Tapi jika kita menutupi hati dan diri kita dengan kotoran dan hama penyakit hati maka kita akan sulit untuk mendapatkan sinar hidayah-Nya.

Wallahu a’lam.
Selengkapnya...